Luka sudah banyak,  tapi waktu lebih bijak untuk melupa
Dibenamnya pahitpahit kenangan
Diterbitkannya binarbinar harapan

Hai, pedih...
Berteduh saja kau
Terik harihari buatku lupa menangisi
Mungkin sebelum tidur
Atau dalam mimpi saja mataku basah untukmu.

Setelah hari ini,
Dan lagi setelah esok
Langkah pulang ku mesti tegak
Seperih...
Sepilu...
Seduka...

Hari tetap ada untuk sekali lagi menerbitkan asa.

Usap air mata terakhirmu.

🍀🍀🍀🍀
Rafiah,
Makassar mendung 18 November 2018