Fakihah :)


Adik...
Genap kebaikan yang kau jejak saat lembaran ayat Alquran kau semat pada ingatan. Biar sedikit kukisah tentang suatu malam, di bilangan hari sebelum Mama pergi, katanya, tak lagi ada yang lebih makna dalam hidupnya lebih dari anaknya hafidz-hafidzah. Tak perlu sayap, rasanya Ia bahkan telah melayang di awang. Ah.... Tidak akan lupa aku pada kala itu, dek.

Saat berdiri di hadapan orang-orang pada hari ketika telah rengkuh julukan Hafidzah padaku, sedikit saja, sebentar saja, kuharap ada Mama di sana. Duduk haru memandangiku, dan akan kusuguhkan itu sebagai bakti.

Ingin sekali kubisik padanya " Ma... sudah, terbanglah, melayanglah.... kelak kan ada mahkota untukmu. Khusus untukmu, di hari ketika semua di bangkitkan untuk hisab.

Kadang kala sesal pun harus dengan bijak, saat dengan perih kulangkahkan kaki pulang dari acara penamatan Tahfidz itu, aku memikirkan waktu yang kuhabiskan untuk menghafal, 9 bulan. Ya, mengapa tak ada 9 bulan itu di hari-hari ketika nafas masih menghidupi paru Mama, bukankah itu waktu yang singkat. Mengapa tak lekas mimpi Mama wujud sebelum takdir menjemputnya?

Ah, tentulah... pada masa lain. Pada kehidupan yang lain.

Adik,
berbahagialah, ketika kelak di atas rerumputan taman syurga bisa dengan bangga kau katakan bahwa kau lebih dariku, menjadi hafidzah hanya dengan 6 putaran bulan. Ah, tentulah... kau selalu yang istimewa...

Masih dalam kenang, seminggu sebelum Mama jatuh sakit, tak henti Ia membanggakanmu, katanya, kaulah satu-satunya putri yang tak sekatapun bantah padanya, tak selaku pun menyakiti rasanya. Kaulah dik, kau orangnya. Tak cukup itu, pada keluarga, padaku, Ia titip dirimu penuh. Untuk menjagamu, memperhatikanmu, menyayangimu, mungkin sebisa yang dapat Ia lakukan jika saja lebih panjang usianya.

Hari ini, dimana orang-orang meluapkan kasih pada ibu mereka, Kulabuh syukur padamu.

Terima kasih telah menjadi putri Bapak dan Mama, yang tak hilang kebaikannya, ada dan tiada keduanya.

Kaulah orangnya.
Pelipur lara Mama. Dulu. Semoga selalu.
Terima kasih.

Kak Rafi'ah, yang sayang padamu, penuh.
22 Desember 2013