Kau boleh pulang kapan saja
Tak perlu kau bawa intan berlian
Atau rupa-rupa hiasan dunia
Aku menunggumu dengan doa seperti dulu itu

Kau putraku
Yang tangis kecilnya memecah malamku
Yang gerakan kecilnya mencuri tidur siangku
Yang namanya menguasai aksara doa-doaku
Mengapa kau tak lagi pulang padaku?

Kelak kau datang
Ada wanita tua tergugu di tepi jendela
Sendiri mencicipi sunyi
Sementara angin mengusap lembut rambut kelabunya.

Kau boleh pulang kapan saja
Mata rabunnya mengenali aroma dewasamu
Tangan ringkihnya tak rapuh memelukmu
Sebab rindunya telah habis kau bawa lupa

Pulanglah nak.
____________
Rafiah. 17 Januari 2018.