![]() |
sumber : Pinterest |
Sudah sampai di mana saya dengan semua kalimat yang
dipaksakan bijak saat berbicara denganmu?
Lihatlah ujian, begini banyak, begitu melelahkan. Sedang
yang kau datangi hanyalah seorang “saya”, yang bahkan belum penuh untuk jujur
tentang diri yang serasa hidup dalam cangkang kosong.
Hari ini saya membawamu pulang pada ujian-ujian para
Nabi dan Rasul, tentang paradoks dari wajah ujian yang mereka hadapi. Tapi ada
rasa malu yang menyelusup ringan, tentang bagaimana saya jika berdiri di
wilayah ujianmu, mungkin mengunyah nasehatku sendiri akan sama rasanya seperti
mengunyah batu.
Jangan percaya saya.
Percaya saja pada ketulusanmu, kau terlahir dengan
itu, mungkin itu sebabnya nama dari ujianmu hanyalah penerimaan dan tawakkal.
Lalu Allah pertemukanmu dengan saya ini, yang selalunya
lebih bijak pada orang lain dari pada diri sendiri. Mungkin itu sebabnya kita selalu
di sisian jalan yang sama, agar saya menjadikanmu cermin untuk tidak lupa diri.
Selamat untuk begitu banyak CintaNya kepadamu.
Bukankah Dia mencintai hambaNya dengan ujian?
Salam.
________________
Larut malam di pergantian bulan yang indah.
2 Comments
Dan saya hanyut dlm doa y panjang. Jazakillah khair phy atas banyak waktu kau sediakan telinga dan hati.
ReplyDeleteKakak-kakakkkuuu... barakallahu fiikum Kaak Ophyy, bunda Ammakuu...
ReplyDeleteAlways proud both of you as always i kove you cause Allah, kakak2 keren masyaallah