Saya tidak pernah bisa berhasil mengurutkan cinta dalam hidup saya, siapa yang paling saya cintai, kemudian siapa, kemudian siapa. Tentunya, ini setelah Allah dan RasulNya. Hati saya menjadi kabur untuk mendahulukan mencintai siapa, Mama, Bapak, saudara, sahabat, keluarga, atau Qawwam yang telah mengisi hampir seluruh hati saya. Ataukah hatiku yang cukup lapang untuk membenamkan semuanya dalam cinta, maka bersyukurlah saya untuk dapat mencintai kalian semua.