“Kak.... kakak pernah dengar tentang menginfakkan sesuatu  yang paling dicintai?”

“Iya de, kenapa?”

“Saat ini, yang paling kucintai adalah kakak....”

Diam.

“Dan saya menginfakkan kakak di jalan dakwah ini. Biarlah waktu, tenaga dan pikiran kakak terpusat pada dakwah seluruhnya..... ”

Kakak masih diam. Tapi sekulum senyum hinggap di bibirmu.

“Tapi kak, saya tidak bisa menginfakkan kakak untuk perempuan lain. Tidak pernah bisa. Sampai kapan pun. Dengan alasan apapun. “

Dan kita saling menatap. Kuharap kakak dapat menemukan kesungguhan kata dalam tatapku.



# Kita. Langit memerah saga. Dan teras Al Markaz Maros.
8 February '13