Jika sedang jalan-jalan bersama k’miftah ke
MTC, tempat yang tidak boleh tidak harus
ku datangi adalah toko kaset, dan tanganku dengan lincah akan memilih-milah
kaset yang ku anggap seru dan menarik untuk mengisi waktu yang kusebut
“duniaku” dari kesibukan yang tak habis-habis.
Karena awwam, aku memilih kaset hanya dari
sampul dan synopsis cerita yang kurasa berhasil menculik perhatianku,
selebihnya sutradara, actor dan aktrisnya bukan masalah bagiku. _heheh, buta
film_
Satu lagi, aku lebih suka genre drama
keluarga, lebih dekatlah dengan kehidupan nyataku, dan
film korea selalu mampu menggodaku, lalu……… yeaaaa! ku temukan film ini!
Kisah haru dengan sedu-sedan alami yang
menghanyutkan. _menurutku…_
Mengangkat cerita hubungan anak dan ibu yang
di perankan Go eun ( Song Yun Ah) sebagai ibu dengan status single parent , dan Jang So Ra (Kim Hyang Gi) _sejak kapan aku melek actor? Hehe.._ anaknya yang selalu sendiri namun
menampilakan pribadi kuat, mandiri, meskipun agak kurang pandai bergaul karena
phobia nya terhadap barang-barang sisa pakai orang lain yang menurutnya
menjijikkan dan bisa membuatnya muntah. _anak ini maniiiiiiiis sangat!_
Alur ceritanya yag pelan mulai menguat ketika
jang Sora mengetahui ibunya sakit dan mungkin tidak akan selamat meskipun di
depan Sora, ibunya selalu menguatkan diri agar sora tidak khawatir padanya.
Sukses! Yap, film ini cukup sukses nguras air
mata, menontonnya membuat kita terperangkap dalam kehidupan ibu dan anak
tersebut, dan merasai emosinya. _lebay?_sama sekali tidak, tanyakan saja pada
kawan ku bita manshur yang tak mampu menahan tumpahan air matanya yang selalu
meleleh saat menonton film “haru”. _yaah, emang dr sononya… hehe.._
Yang mempesona ku di film ini adalah kemampuan
acting Kim Hyang Gi (jang so ra), natural namun kuat! Sepertinya ia terlahir untuk
menjadi bintang. Memukau, sungguh! Pun dengan Go eun ( Song
Yun Ah), karakter ibu yang menyuguhkan memoriku ingatan
tentang iffah nafsiyah, sahabatku. _glek! Masihkah aku sahabat setelah setahun
tak tahu kabarnya dan enggan menghubunginya?,,, hiks-hiks…- entah fisiknya yang
langsing dan tinggi, atau memang karakternya, tingkahnya yang bersemangat, cara
bertuturnya yang blak-blakan dan ekspresif,, atau apalah… tapi ia seprti
iffah-ku. _iffah siapa?! Hm_
Ah, pokoknya, menonton film ini tidak akan
membuat menyesal, kalau pesan moralnya sih masih tentang kebaikan, yah… sebab
tak selamanya orang disisi kita selalu ada untuk kita, lakukan saja yang
terbaik yang kita bisa untuk nya, untuk siapa pun. _plok plok plok_
Terakhir, posting yang terkesan berantakan dan
terburai ini (bicara film atau sahabat? hehe) masih sangat jauh dari kehebatan film nya, hanya sekedar
rekemondasi yang suka ngisi waktu luang dengan suguhan drama, sepertiku.
# Yang penasaran, dan gak punya waktu apalagi
money tuk beli kasetnya, silahkan mampir ke rumah pinjam kasetnya, aku orang
dermawan yang suka menolong dan senang berbagi kok…. _huuuu,,, ambil semua
mi! bungkus! Bungkus! Hehehe_
1 Comments
ternyata dalam masalah film ane satu langkah di depan sis...
ReplyDeletefilm ni udah lebih dulu menguras air mata ane berbulan-bulan yang lalu sebelum sis membuang uang untuk membeli kasetnya.. (copy ato download aja kalee jenk!)
dan ternyata kita juga sederajat alias masih sama..
masih cengeng!!! tapi koq setiap ane bilang ke teman klo ane nangis pas nonton,mereka cuma memberikan tatapan yang bermakna "imposible ente nangis!!" padahal kan emang sedih banget kaleee!!!
jeng udah nonton rooftop prince?
itu asli bikin ngakak mpe melayang tapi bikin nangis mpe mata bengkak kaya di hempas dari langit, menghujam mpe ke perut bumi... __-lebay-
tapi emang sedih bangeeet...
bilang ya klo udah nonton...